Advertisement

ERUPSI GUNUNG SEMERU GUGAH EMPATI DAN SIMPATI WARGA SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG

Sabtu, 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB terjadi erupsi gunung Semeru yang amat dahsyat. Sebelum terjadi erupsi sebenarnya sudah ada tanda-tanda yaitu suara bergemuruh dari gunung Semeru tetapi warga sekitar tidak menghiraukan karena dianggap hal biasa. Hari itu di kawasan gunung Semeru dan sekitarnya hujan gerimis sejak pagi. Namun demikian, warga tetap beraktivitas seperti biasanya. Sekitar pukul 15.00 WIB di kawasan gunung Semeru terjadi hujan dan situasi menjadi gelap dan disertai semburan abu panas atau yang disebut wedus gembel yang keluar dari gunung Semeru. Warga sekitar gunung Semeru menjadi panik dengan kejadian tersebut. Mereka berlarian mencari selamat dan minta pertolongan pada orang-orang yang mereka temui. Dalam keadaan gelap gulita, mereka kehilangan arah untuk mencari keselamatan. Warga yang kebetulan berkumpul dengan keluarganya bisa berlari bersama-sama untuk mencari pertolongan dan yang kebetulan tidak berkumpul dengan keluarganya masih kebingungan mencari anggota keluarganya sambil berlari mencari pertolongan. Warga yang arah larinya benar, mereka segera ditemukan oleh tim penolong sedangkan yang kebingungan, mereka malah terjebak dalam aliran lahar panas gunung Semeru.


https://www.tribunnews.com/nasional/2021/12/05/sejarah-panjang-letusan-gunung-semeru-ketahui-material-dampak-dan-cara-menghindari-abu-vulkanik
Sumber gambar : https://www.tribunnews.com/nasional/2021/12/05/sejarah-panjang-letusan-gunung-semeru-ketahui-material-dampak-dan-cara-menghindari-abu-vulkanik

Peristiwa erupsi gunung Semeru yang dahsyat tersebut menyebabkan kerusakan yang sangat parah dan duka yang mendalam bagi warga di sekitarnya. Ada yang kehilangan anggota keluarganya dan bahkan ada pula yang rumah dan segala isinya terpendam dalam lahar panas. Warga dapat selamat saja sudah sangat beruntung, harta benda tidak lagi terpikirkan yang penting bisa selamat dan dapat berkumpul dengan keluarga. Untuk menampung para korban erupsi Semeru, banyak didirikan posko-posko pengungsian oleh warga yang tidak terdampak. Tim relawan juga berdatangan memberikan pertolongan kepada korban bencana erupsi gunung Semeru. Mereka dengan sigap mengevakuasi para korban dengan membawa ke posko yang disediakan.

Adanya peristiwa erupsi gunung Semeru yang menyebabkan banyak kerusakan dan korban jiwa sangat mengetuk hati siapa pun untuk ikut meringankan penderitaan para korban. Bantuan berdatangan dari berbagai kalangan masyarakat, bahkan dari berbagai kota sekitar kota Lumajang. Salah satunya kota Tulungagung. Banyak warga Tulungagung dari berbagai komunitas, sekolah-sekolah, dan ormas yang ikut menggalang dana untuk korban erupsi gunung Semeru. Demikian pula halnya dengan SMAN 1 Pakel pun tak ingin ketinggalan turut serta melakukan penggalangan dana "Peduli Semeru". SMAN 1 Pakel segera memulai aksinya, penggalangan dana dimulai pada Rabu tanggal 15 Desember 2021. Pada hari itu, SMAN 1 Pakel mengadakan doa bersama dan penggalangan dana ke semua siswa dan guru serta karyawan.




Penggalangan dana tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi dilanjutkan ke warga sekitar sekolah. Hal ini diprakarsai oleh Osis dan perwakilan peserta ekstrakurikuler yang ada di SMAN 1 Pakel didampingi oleh seluruh pembina Osis. Kegiatan ini sudah mendapat ijin dari Kepala Sekolah dan sekolah sudah mengurus perijinan ke pihak terkait perihal penggalangan dana tersebut. Penggalangan dana di luar sekolah dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada Jumat, 17 Desember 2021 dan Jumat, 24 Desember 2021. Kegiatan ini difokuskan di 5 titik lokasi, yaitu (1) pasar dan perempatan ds/kec. Campurdarat, (2) pasar dan pertigaan desa Ngentrong Kec. Campurdarat, (3) pasar dan perempatan desa Ngrance Kec. Pakel, (4) pertigaan desa Sodo Kec. Pakel, dan (5) pasar dan perempatan ds/kec. Bandung. Pelaksanaan penggalangan dana yang pertama melibatkan 90 personil yang terbagi menjadi 5 titik, dengan masing-masing titik ada 18 siswa gabungan dari Osis dan peserta ekstrakurikuler dan 2 pendamping (pembina Osis).
Penggalangan dana yang ke 2 dilaksanakan pada Jumat, 24 Desember 2021 tetap di 5 titik lokasi, yaitu (1) pasar dan perempatan ds/kec. Campurdarat, (2) pasar dan pertigaan desa Ngentrong Kec. Campurdarat, (3) pasar dan perempatan desa Ngrance Kec. Pakel, (4) pasar dan perempatan ds/kec. Boyolangu dan (5) pasar dan perempatan ds/kec. Bandung. Pelaksanaan penggalangan dana yang ke 2 melibatkan 40 personil yang terbagi menjadi 5 titik lokasi, dengan masing-masing titik ada 8 siswa dari Osis dan 2 pendamping (pembina Osis). Kegiatan penggalangan dana dalam 1 minggu mendapat dana total sebesar Rp 18.447.000.
Dari dana yang diperoleh kemudian perwakilan sekolah mengantarkan dana tersebut langsung ke Lumajang. Perwakilan sekolah berangkat ke Lumajang pada sabtu, 25 Desember 2021. Perwakilan sekolah terdiri dari Bapak Kepala Sekolah beserta Ibu, wakil Kepala Sekolah urusan kesiswaan, 5 pembina Osis, 2 guru Mapel, dan 6 perwakilan Osis. Dana peduli Semeru sampai pada korban pada Minggu, 26 Desember 2021. Perjalanan ke lokasi pengungsian diantar oleh Ibu Tri Widyastuti salah satu relawan yang menyediakan waktu untuk mengantarkan para pengunjung. Posko pengungsian pertama yang dikunjungi yaitu di sebuah rumah kosong milik salah satu warga. Tepatnya di desa Lempeni kecamatan Tempeh. Di posko ini ada 8 KK yang terdampak erupsi gunung Semeru. Kondisi para pengungsi dalam kondisi yang baik.



Setelah kunjungan posko pertama selesai kemudian perjalanan dilanjutkan ke posko kedua. Posko kedua berada di sebuah sekolah yaitu SMPN 2 Pasirian. Di posko ini rombongan diterima oleh kepala Sekolah SMPN 2 Pasirian. Hari itu banyak penyumbang yang datang untuk memberikan bantuan. Sebelum menyalurkan bantuan diadakan pendataan terlebih dahulu, rombongan mana yang lebih dulu bisa bertemu langsung dengan keluarga yang terdampak erupsi Semeru. Setelah menunggu beberapa waktu rombongan dari SMAN 1 Pakel diberi waktu untuk menyalurkan bantuan. Pengaturan pemberian bantan agar merata sudah diatur oleh penanggung jawab posko, yaitu setiap kepala keluarga (KK) diwakili satu anggota keluarga untuk menerima bantuan. Penyaluran bantuan berjalan lancar dan semua wakil dari masing-masing KK sudah hadir dan menerima bantuan. Jumlah korban terdampak seluruhnya ada 131 KK yang terdiri dari beberapa Rukun Tetangga. Di lokasi yang sama tepatnya di ruang kelas, kami juga mengunjungi dan memberikan bantuan untuk dua orang yang melahirkan. Kondisi dua ibu dan bayinya dalam kondisi sehat dan dalam pengawasan tim medis.
Setelah penyaluran dana bantuan selesai, rombongan berpamitan untuk melanjutkan perjalanan. Kali ini Ibu Tri Widyastuti mengantarkan rombongan menuju lokasi yang terdampak erupsi Semeru. Lokasi yang dituju adalah desa Renteng. Kondisi desa Renteng sangat memilukan karena rumah-rumah penduduk terlihat rusak parah, atapnya ambruk, dindingnya ambruk dan yang paling parah ada beberapa rumah yang terkubur. Menurut cerita Ibu Tri, penghuni rumah-rumah yang terdampak sudah menyelamatkan diri dan ditampung di posko pengungsian. Namun, ada juga yang tidak dapat menyelamatkan diri karena ketika lari suasana hujan dan gelap, justru lari ke tempat aliran lahar dan mereka hanyut terbawa aliran lahar.
Informasi dari Ibu Tri, desa yang terdampak langsung erupsi Semeru ada 3 desa yaitu desa Renteng, Kamar Kajang, dan Sura Kobokan. Dari ketiga desa yang terdampak, yang paling parah adalah desa Sura Kobokan karena mulai erupsi pada 4 Desember 2021 dan erupsi kedua pada Senin, 13 Desember 2021 sampai 27 Desember 2021 tim relawan belum berani mendekati desa tersebut. Kondisi tanah di desa tersebut masih panas oleh aliran lahar yang kedua. Namun demikian, warga desa Sura Kobokan sudah banyak yang selamat dan ditampung di posko pengungsian. Ada juga korban meninggal karena terjebak aliran lahar panas erupsi Semeru yang amat dahsyat. Setelah beberapa saat dirasa cukup untuk berada di desa Renteng, karena dikhawatirkan ada eupsi lagi maka rombongan dari SMAN 1 Pakel meninggalkan lokasi. Dalam perjalanan tak henti-hentinya kami membicarakan kedahsyatan erupsi Semeru yang laharnya sampai mengubur rumah warga. Peristiwa erupsi Semeru yang mengakibatkan korban harta benda bahkan nyawa, merupakan peringatan Tuhan YME agar kita selalu bersyukur atas apa yang kita miliki, karena harta benda, nyawa, anak, dan keluarga hanya titipan.


Catatan ini ditulis oleh :  Lilis Setyowati, S.Pd






Posting Komentar

1 Komentar

  1. Luar biasa anak2 sman 1 pakel..semoga apa yang telah dilakukan anak2 kita ini menginspirasi yang lain dan dapat dijadikan pembelajaran langsung akan arti kepedulian terhadap sesama

    BalasHapus