Advertisement

Implementasi Pendidikan Multikultural dalam Dunia Pendidikan

 Implementasi Pendidikan Multikultural dalam Dunia Pendidikan

Disusun dalam rangka realisasi tugas pegawai untuk membuat makalah berupa tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya, tidak diterbitkan, disimpan di perpustakaan

Disusun Oleh:

Dr. Mohamad Yasin Yusuf, M.Pd.I.
NIM: 1330016021
NIM: 1330016015

A. Pendahuluan

Allah SWT. menciptakan manusia dengan bermacam-macam perbedaan supaya bisa saling mengenal antara satu dengan lainnya. Perbedaan suku dan bangsa tentu akan melahirkan berbagai macam karakter, adat istiadat dan budaya yang ada di masyarakat. Berangkat dari perbedaan tersebut maka setiap budaya akan mempunyai norma-norma atau standard-standard tingkah laku yang terdapat di dalam masyarakat yang bermacam-macam. Sedikit banyak norma-norma itu berlainan antara satu individu atau kelompok dengan satu individu atau kelompok lainnya, karena sistem nilai dan keyakinan yang berkembang di dalam masyarakat-masyarakat tertentu, ditinjau dari sudut pandang kebudayaan, memisahkan masyarakat-masyarakat itu dari masyarakat-masyarakat lain sehingga berkembang corak nilai-nilai dan keyakinan yang berbeda-beda. Ini menjadi sebuah kenyataan yang melatarbelakangi timbulnya bermacam perbedaan dan keragaman budaya atau multikultural.

Konsep pendidikan multikultural di negara-negara yang menganut konsep demokratis seperti Amerika Serikat dan Kanada, bukan hal baru lagi. Mereka telah melaksanakannya khususnya dalam upaya menghilangkan diskriminasi rasial antara orang kulit putih dan kulit hitam, yang bertujuan menunjukkan dan memelihara integritas nasional. Berbagai model pendidikan multikultural diterapkan di Negara-negara tersebut.

Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Kenyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Keragaman ini diakui atau tidak akan dapat menimbulkan berbagai persoalan, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, kemiskinan, kekerasan, perusakan lingkungan, separatisme, dan hilangnya rasa kemanusiaan untuk menghormati hak-hak orang lain, merupakan bentuk nyata sebagai bagian dari multikulturalisme tersebut.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan strategi khusus untuk memecahkan persoalan tersebut melalui berbagai bidang; sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan. Berkaitan dengan hal ini, maka pendidikan multikultural menawarkan satu alternatif melalui penerapan strategi dan konsep pendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat, khususnya yang ada pada siswa seperti keragaman etnis, budaya, bahasa, dan lain sebagainya, yang akan penulis paparkan pada pembahasan selanjutnya.

Sektor pendidikan menjadi dimensi paling penting untuk mengatasi krisis toleransi dan radikalisasi. Pendidikan memiliki peran antisipatif yang mampu membendung pola pikir radikal. Penanaman pendidikan yang bercorak multikultural menjadi sangat pentingdan niscaya. Dengan pendidikan semacam ini diharapkan siswa mampu memahami bahwa perbedaan adalah sebuah sunnatullah, sehingga siswa mampu menghargai orang lain yang memiliki perbedaan pola pikir, aqidah dan sebagainya. Untuk menciptakan toleransi, menghargai perbedaan budaya, cinta damai, berkebangsaan dan religiusitas maka penanaman pendidikan multikultural dalam penerapan nilai-nilai keagamaan merupakan keniscayaan. Tulisan ini mencoba mengkaji implementasi pendidikan multikultural di sekolah, dengan tujuan tulisan makalah ini dapat bermanfaat untuk seluruh lembaga pendidikan terutama di SMA Negeri 1 Pakel sebagai lembaga pendidikan dimana penulis juga mengajar di dalamnya. 

Pembahasan secara lengkap dapat anda baca pada file berikut ini !



Anda juga dapat memperoleh file tersebut di sini.

Selamat membaca semoga bermanfaat dan menginspirasi kawan guru hebat!


Penulis :



Posting Komentar

0 Komentar